Surrealisme
Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering
ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara
keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk
menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti
bentuk aslinya.
Romantisme
Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.
Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.
Romantisme
Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.
Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.
Naturalisme Yaitu suatu bentuk karya seni lukis (seni
rupa) dimana seniman berusaha melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature
atau alam nyatan, artinya disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Supaya
lukisan yang dibuat benar – benar mirip atau persis dengan nyata, maka susunan,
perbandingan, perspektif, tekstur, pewarnaan serta gelap terang dikerjakan
seteliti mungkin, setepat –setepanya. di dalam seni rupa adalah usaha
menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam. Hal ini merupakan
pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.
Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker,
yang lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis
terbaik dari gerakan ini. Salahs atu bagian penting dari gerakan naturalis
adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkan
Daftar Pelukis Naturalisme :
- Soeboer Doellah
- William Bliss Baker
- Raden Saleh
- Hokusai
- Affandi
- Fresco Mural
- Basuki Abdullah
- William Hogart
- Frans Hail
Realisme di dalam seni rupa berarti usaha
menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan
sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu. Maknanya
bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa unruk memperlihatkan kebenaran,
bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Pembahasan realisme dalam
seni rupa bisa pula mengacu kepada gerakan kebudayaan yang bermula di Perancis
pada pertengahan abad 19. Namun karya dengan ide realisme
sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di
kota Lothal, yang sekarang lebih
dikenal dengan nama India.
Realisme
sebagai gerakan kebudayaan
Realisme menjadi terkenal sebagai gerakan kebudayaan di Perancis sebagai
reaksi terhadap paham Romantisme yang telah
mapan di pertengahan abad 19. Gerakan ini biasanya berhubungan erat dengan
perjuangan sosial, reformasi politik, dan demokrasi.
Realisme kemudian mendominasi dunia seni rupa dan sastra di Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat di sekitar tahun 1840 hingga
1880. Penganut sastra realisme dari Perancis meliputi nama Honoré de Balzac
dan Stendhal. Sementara seniman
realis yang terkenal adalah Gustave Courbet
dan Jean François Millet.
Realisme dalam seni rupa
Perupa realis selalu berusaha menampilkan
kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek, untuk mencapai
tujuan Verisimilitude
(sangat hidup). Perupa realis cenderung mengabaikan drama-drama teatrikal,
subjek-subjek yang tampil dalam ruang yang terlalu luas, dan bentuk-bentuk
klasik lainnya yang telah lebih dahulu populer saat itu.
Dalam pengertian lebih luas, usaha realisme akan selalu terjadi setiap kali
perupa berusaha mengamati dan meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat.
Sebagai contoh, pelukis foto di zaman renaisans, Giotto bisa dikategorikan
sebagai perupa dengan karya realis, karena karyanya telah dengan lebih baik
meniru penampilan fisik dan volume benda lebih baik daripada yang telah
diusahakan sejak zaman Gothic.
Kejujuran dalam menampilkan setiap detail objek terlihat pula dari
karya-karya RembrandtBarbizon School
memusatkan pengamatan lebih dekat kepada alam, yag kemudian membuka jalan bagi
berkembangnya impresionisme. Di
Inggris, kelompok Pre-Raphaelite
Brotherhood menolak idealisme pengikut Raphael yang kemudian membawa kepada pendekatan
yang lebih intens terhadap realisme. yang dikenal sebagai salah satu perupa
realis terbaik. Kemudian pada abad 19, sebuah kelompok di Perancis yang dikenal
dengan nama
Teknik Trompe l'oeil,
adalah teknik seni rupa yang secara ekstrim memperlihatkan usaha perupa untuk
menghadirkan konsep realisme.
Daftar pelukis realisme terkenal
- Karl Briullov
- Ford Madox Brown
- Jean Baptiste Siméon Chardin
- Camille Corot
- Gustave Courbet
- Honoré Daumier
- Edgar Degas
- Thomas Eakins
- Nikolai Ge
- Aleksander Gierymski
- William Harnett
- Louis Le Nain
- Édouard Manet
- Jean-François Millet
- Ilya Yefimovich Repin
Pengertian Ekspresionisme yaitu aliran seni lukis
yang mengutamakan kebebasan dalam bentuk dan warna untuk mencurahkan emosi atau
perasaan.
Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman
untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme
bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik.
Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan
depresi daripada emosi bahagia.
Pelukis Matthias Grünewald
dan El Greco bisa disebut
ekspresionis.
Daftar Pelukis Ekspresionisme dari abad 20 yang tergolong adalah:
- Jerman: Heinrich Campendonk, Emil Nolde, Rolf Nesch, Franz Marc, Ernst Barlach, Wilhelm Lehmbruck, Erich Heckel, Karl Schmidt-Rottluff, Ernst Ludwig Kirchner, Max Beckmann, August Macke, Elfriede Lohse-Wächtler, Ludwig Meidner, Paula Modersohn-Becker, Gabriele Münter, dan Max Pechstein.
- Austria: Egon Schiele dan Oskar Kokoschka
- Russia: Wassily Kandinsky dan Alexei Jawlensky
- Netherlands: Charles Eyck, Willem Hofhuizen, Jaap Min, Jan Sluyters, Jan Wiegers dan Hendrik Werkman
- Belgia: Constant Permeke, Gust De Smet, Frits Van den Berghe, James Ensor, Floris Jespers, dan Albert Droesbeke.
- Perancis: Gen Paul dan Chaim Soutine
- Norwegia: Edvard Munch
- Swiss: Carl Eugen Keel
- Indonesia: Affandi
Kubisme
adalah sebuah gerakan modern seni rupa pada awal abad ke-20 yang dipelopori
oleh Picasso dan Braque. Prinsip-prinsip dasar yang umum pada kubisme yaitu
menggambarkan bentuk objek dengan cara memotong, distorsi, overlap,
penyederhanaan, transparansi, deformasi, menyusun dan aneka tampak. Gerakan ini
dimulai pada media lukisan dan patung melalui pendekatannya masing-masing
pada kubisme, bentuk –bentuk karyanya menggunakan bentuk
–bentuk geometri (segitiga, segiempat, kerucut, kubus, lingkaran dan
sebagainya) seniman kubisme sering menggunakan teknik kolase, misalnya
menempelkan potongan kertas surat kabar, gambar –gambar poster dan lain- lain.
Kubisme sebagai pencetus gaya nonimitative
muncul setelah Picasso dan Braque menggali sekaligus terpengaruh bentuk kesenian
primitif, seperti patung suku bangsa Liberia, ukiran timbul (basrelief) bangsa
Mesir, dan topeng-topeng suku Afrika. Juga pengaruh lukisan Paul Cezanne,
terutama karya still life dan pemandangan, yang mengenalkan bentuk
geometri baru dengan mematahkan perspektif zaman Renaisans. Ini membekas pada
keduanya sehingga meneteskan aliran baru.
Istilah "Kubis" itu sendiri, tercetus
berkat pengamatan beberapa kritikus. Louis Vauxelles (kritikus Prancis) setelah
melihat sebuah karya Braque di Salon des Independants, berkomenmtar bahwa karya
Braque sebagai reduces everything to little cubes (menempatkan segala
sesuatunya pada bentuk kubus-kubus kecil. Gil Blas menyebutkan lukisan Braque
sebagai bizzarries cubiques (kubus ajaib). Sementara itu, Henri Matisse
menyebutnya sebagai susunan petits cubes (kubus kecil). Maka untuk
selanjutnya dipakai istilah Kubisme untuk memberi ciri dari aliran seperti
karya-karya tersebut.
Perkembangan
awal
Dalam tahap perkembangan awal, Kubisme mengalami
fase Analitis yang dilanjutkan pada fase Sintetis. Pada 1908-1909 Kubisme
segera mengarah lebih kompleks dalam corak yang kemudian lebih sistematis
berkisar antara tahun 1910-1912. Fase awal ini sering diberi istilah Kubisme
Analitis karena objek lukisan harus dianalisis. Semua elemen lukisan harus
dipecah-pecah terdiri atas faset-fasetnya atau dalam bentuk kubus.
Objek lukisan kadang-kadang setengah tampak
digambar dari depan persis, sedangkan setengahnya lagi dilihat dari belakang
atau samping. Wajah manusia atau kepala binatang yang diekspos sedemikian rupa,
sepintas terlihat dari samping dengan mata yang seharusnya tampak dari depan.
Pada fase Kubisme Analitis ini, para perupa
sebenarnya telah membuat pernyataan dimensi keempat dalam lukisan, yaitu ruang
dan waktu karena pola perspektif lama telah ditinggalkan.
Bila pada pereiode analitis Braque maupun Picasso
masih terbelenggu dalam kreativitas yang terbatas, berbeda pada fase Kubisme
Sintetis. Kaum Kubis tidak lagi terpaku pada tiga warna pokok dalam
goresan-goresannya. Tema karya-karya mereka pun lebih variatif. Dengan
keberanian meninggalkan sudut pandang yang menjadi ciri khasnya untuk beranjak
ke tingkat inovatif berikutnya.
Perkembangan karya kaum Kubis selanjutnya adalah
dengan perhatian mereka terhadap realitas. Dengan memasukkan
guntingan-guntingan kata atau kalimat yang diambil dari suratpaper colle.
kabar kemudian direkatkan pada kanvas sehingga membentuk satu komposisi
geometris. Eksperimen tempelan seperti ini lazim disebut teknik kolase atau
Daftar Pelukis Kubisme :
- Paul Cezane
- Pablo Picasso
- George Braque
- Metzinger
- Albert Glazez
- But Mochtar
- Moctar Apin
- Fajar Sidik
- Andre Derain
- Fauvisme adalah suatu aliran dalam seni lukis yang berumur cukup pendek menjelang dimulainya era seni rupa modern. Nama fauvisme berasal dari kata sindiran "fauve" (binatang liar) oleh Louis Vauxcelles saat mengomentari pameran Salon d'Automne dalam artikelnya untuk suplemen Gil Blas edisi 17 Oktober 1905, halaman 2.
Kepopuleran
aliran ini dimulai dari Le Havre, Paris,
hingga Bordeaux. Kematangan konsepnya dicapai pada
tahun 1906.
- Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.
Konsep
dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar Paul GauguinPaul Sérusier:
kepada
- "How do you see these trees? They are yellow. So, put in yellow; this shadow, rather blue, paint it with pure ultramarine; these red leaves? Put in vermilion."
- "Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning. Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion."
Segala
hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti
yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan
oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan
konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak
lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi
pelukis.
Penggunaan garis dalam fauvisme
disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang
jelas dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah dikenali tanpa harus
mempertimbangkan banyak detail.
Pelukis fauvis menyerukan pemberontakan terhadap
kemapanan seni lukis yang telah lama terbantu oleh objektivitas ilmu
pengetahuan seperti yang terjadi dalam aliran impresionisme, meskipun ilmu-ilmu dari pelukis
terdahulu yang mereka tentang tetap dipakai sebagai dasar dalam melukis. Hal
ini terutama terjadi pada masa awal populernya aliran ini pada periode 1904 hingga
1907.
Pengaruh
Pengaruh awal dari aliran ini mungkin sekali
didapat dari rintisan yang dimulai oleh karya-karya Paul Cezanne, Gustave Moreau,
Paul Gauguin, maupun Vincent van Gogh.
Meskipun pelukis tersebut tidak melibatkan diri kepada gerakan fauvisme dan
berbeda era dengan dimulainya aliran ini, namun karyanya menjadi acuan bagi
pelukis muda yang nantinya akan menjadi pelukis fauvis.
Meskipun hanya berumur pendek, aliran fauvisme
menjadi tonggak konsep seni rupa modern berikutnya.
Daftar Pelukis Fauvisme :
- Henri Matisse
- André Derain
- Georges Braque
- Albert Marquet
- Henri Manguin
- Charles Camoin
- Henri Evenepoel
- Jean Puy
- Maurice de Vlaminck
- Raoul Dufy
- Othon Friesz
- Georges Roua
Aliran Seni lain
* Neo-Impresionisme
* De Stijl
No comments:
Post a Comment