“Pembuatan Tempe Untuk Memenuhi Kebutuhan Protein Masyarakat Indonesia”



Makalah Bahasa Indonesia




 

Dosen Pembimbing :

Sholeh S.pd

 
Di Susun Oleh :

Ahmad Anas Subkhan

 
STIKES INDAN CENDEKIA HUSADA

BOJONEGORO


 TP 2010 / 2011



KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan sebaik-baiknya. Semoga shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.
            Makalah ini disusun untuk memenuhi persyaratan sebagai tugas akhir semester genap dalam materi ”Kutipan”.
            Pada kesempatan ini tak lupa penulis menghaturkan terima kasih kepada :
  1. Bapak Widodo, Selaku Dosen mata pelajaran Bahasa Indonesia
  2. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan do’anya sehingga terselesaikannya karya tulis ini.
  3. Teman-temanku yang saya banggakan yang selalu menemani demi terselesaikannya karya tulis ini.
  4. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis membuka diri terhadap saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini di masa mendatang.                      


DAFTAR ISI

                  
KATA PENGANTAR ........................................................................ 2                    
DAFTAR ISI ...................................................................................... 3                    
BAB I PENDAHULUAN 
1.1                Latar Belakang ................................................................. 4               
1.2                Rumusan Masalah.............................................................. 5               
1.3                Tujuan  Penelitian............................................................... 5               
1.4                Batasan Masalah .............................................................. 5               
1.5                Manfaat Penelitian............................................................. 5              
BAB II KAJIAN PUSTAKA
       2.1       Tempe .............................................................................. 6               
       2.2       Saga Pohon....................................................................... 6               
       2.3       Ragi................................................................................... 7               

BAB IV PEMBAHASAN 
3.1                Tempe Biji Saga Pohon..................................................... 8
3.2                Perbandingan Biji Saga Pohon Dan Kedelai....................... 9

BAB V PENUTUP
4.1       Simpulan ......................................................................... 10              
4.2       Saran............................................................................... 10              
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 11                    


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
          Tempe adalah makanan khas Indonesia. Tempe merupakan sumber protein nabati yang mempunyai nilai gizi yang tinggi. Tempe dibuat dengan cara fermentasi, yaitu dengan menumbuhkan kapang Rhizopus oryzae pada kedelai matang yang telah dilepaskan kulitnya. Tempe dapat diperhitungkan sebagai sumber makanan yang baik gizinya karena memiliki kandungan protein, karbohidrat, asam lemak esensial, vitamin, dan mineral. Nutrisi utama yang diambil dari tempe adalah proteinnya karena besarnya kandungan asam amino. 
           Tempe merupakan salah satu produk hasil olahan kedelai. Kebutuhan terhadap kedelai yang tinggi akan protein dipenuhi melalui pertanian monokultur dengan penggunaan area pertanian kedelai yang luas. Akan tetapi, jumlah penduduk Indonesia yang terus meningkat, mengakibatkan kebutuhan terhadap kedelai sebagai sumber protein nabati harus dipenuhi dengan cara mengimport. 
      Pertanian monokultur kedelai membutuhkan modal yang sangat tinggi karena harus menyediakan lahan kosong yang luas, pupuk, pestisida, dan lain sebagainya. Hal inilah yang menyebabkan petani kedelai tidak berantusias menanam kedelai disusul dengan naiknya harga bahan pokok yang mengakibatkan harga pupuk dan lain sebagainya naik. Sehingga kini produksi kedelai menurun.
            Akibat produksi kedelai menurun , maka kini kebutuhan akan mengkonsumsi tempe untuk memenuhi kebutuhan akan protein penduduk negara Indonesia  menurun. Hal ini dirasakan berat oleh penduduk Indonesia yang mayoritas makan tempe untuk memenuhi kebutuhan akan protein
.
                        Permasalahan kebutuhan terhadap kedelai yang tinggi akan protein  tersebut mendorong kita untuk mencari alternatif yang dapat memecahkan permasalah tersebut yaitu terpenuhinya kebutuhan protein. Maka dari pada itu penulis ingin menemukan solusi dari masalah tersebut dengan mengambil biji saga pohon (Adenanthera pavonina L.)  sebagai penggantinya
1.2. Rumusan Masalah
            Berdasarkan uraian di atas, maka dalam karya tulis ilmiah ini akan diangkat permasalahan :
1. Apakah  pembuatan tempe dari biji saga pohon dapat membantu
    memenuhi kebutuhan akan protein di Indonesia?
2. Bagaimana cara pembuatan tempe dari biji saga pohon?
1.3. Tujuan Penelitian
            Tujuan penulis dalam karya ilmiah kali ini adalah untuk :
 1.  Mengetahui Apakah  pembuatan tempe dari biji saga pohon dapat membantu
      memenuhi kebutuhan akan protein di Indonesia.
2.  Mengetahui cara pembuatan tempe dari biji saga pohon.
1.4. Batasan Masalah
            Dalam pembahasan kali ini, penulis hanya akan membahas tentang biji saga pohon sebagai pengganti kedelai, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan akan protein, proses pembuatan tempe dengan bahan baku biji saga pohon dan perbandingan biji saga pohon dengan kedelai.
1.5. Manfaat Penelitian
      
1. Manfaat umum
            Manfaat umum pada penelitian kali ini yaitu agar menambah wawasan bagi para pembaca tentang biji saga pohon sebagai pengganti kedelai dalam pembuatan tempe.
       2. Manfaat khusus
       Manfaat khusus pada penelitian kali ini yaitu agar penduduk Indonesia dapat memenuhi kebutuhannya akan protein dengan cara mengkonsumsi tempe dengan bahan baku biji saga pohon.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Tempe
Tempe adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang rhizopus ("ragi tempe"). Selain itu, terdapat pula makanan serupa tempe yang tidak berbahan kedelai yang juga disebut tempe.
            Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat,
kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.
            Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia jamur yang menghubungkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang kompak. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi pembuatan tempe membuat tempe memiliki rasa khas.
Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.
           
Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Terutama kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menemukan tempe sebagai pengganti daging. Dengan ini sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia.
2.2. Saga Pohon (Adenanthera pavonina)
            Saga pohon (Adenanthera pavonina) adalah pohon yang buahnya menyerupai petai (tipe polong) dengan bijinya kecil berwarna merah. Tumbuhan ini berasal dari Asia Selatan namun sekarang telah tersebar pantropis. Biji saga pohon  (Adenantera pavonina L) merupakan tanaman asal daerah tropis dan hampir ditemukan semua pulau di Indonesia, disamping itu saga banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai makanan kecil atau dicampur nasi.
            Saga pohon umum dipakai sebagai pohon peneduh di jalan-jalan besar. Tumbuhan ini juga mudah ditemui di pantai. Daunnya menyirip ganda, seperti kebanyakan anggota suku polong-polongan lainnya.
            Dahulu biji saga dipakai sebagai penimbang emas karena beratnya yang selalu konstan. Daunnya dapat dimakan dan mengandung alkaloid yang berkhasiat bagi penyembuhan reumatik. Bijinya mengandung asam lemak sehingga dapat menjadi sumber energi alternatif (biodiesel). Kayunya keras sehingga banyak dipakai sebagai bahan bangunan serta mebel.
           
Biji saga pohon (Adenantera pavonina L) merupakan tanaman asal daerah tropis dan hampir ditemukan semua pulau di Indonesia, disamping itu saga banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai makanan kecil atau dicampur nasi.

2.3. Ragi
            Ragi atau fermen ialah zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media biakan bagi mikroorganisme tersebut. Media biakan ini dapat berbentuk butiran-butiran kecil atau cairan nutrien. Ragi umumnya digunakan dalam industri makanan untuk membuat makanan dan minuman hasil fermentasi seperti acar, tempe, tape, roti, dan bir.
            Ada 3 jenis ragi yang umum dikenal, yaitu ragi tapai yang berbentuk bulat pipih berwarna putih, ragi roti berbentuk butiran dan ragi tempe berbentuk bubuk.
            Selama proses fermentasi berlangsung, berkembanglah jamur-jamur dari inokulum yang ditaburkan dan menghasilkan enzim-enzim yang didapat memecah biji menjadi bahan yang mudah dicerna dan mempunyai rasa serta aroma khas tempe.
            Mikroorganisme yang digunakan di dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan fungi (khamir dan kapang), yaitu Rhizopus, Aspergillus, Mucor, Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces, Hansenula anomala,, Lactobacillus, Acetobacter, dan sebagainya.


BAB III
PEMBAHASAN
Dari sumber data skunder yang didapat melalui internet dan buku-buku, maka data yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut :
3.1. Tempe Biji Saga Pohon
Tempe biji saga pohon adalah tempe dengan bahan baku biji saga pohon. Adapun proses pembuatan tempe dengan bahan biji saga pohon adalah sebagai berikut :
1.  Menyiapkan biji Saga pohon sebanyak 1 kilogram dan ragi tempe (Rhizopus
    
oryzae) sebanyak 2 gram.
2. Mencuci bersih biji Saga pohon untuk menghilangkan kotoran pada kulit biji.
3. Merebus terlebih dahulu biji Saga pohon selama kurang lebih 40 menit untuk
    menghilangkan rasa langu.
4. Karena kulit biji Saga pohon yang keras dan dilapisi oleh lilin yang
    menyebabkan kulit biji Saga pohon kedap terhadap air dan gas, maka biji Saga
    pohon perlu direndam selama kurang lebih 36 jam untuk lebih memudahkan  
    dalam melepaskan kulit arinya.
5. Mulai meremas-remas biji Saga pohon agar kulit arinya terlepas.
6. Setelah bersih, biji Saga pohon ditungkan kedalam panic dan diberi air
    secukupnya, kemudian mengukus biji biji Saga pohon selama kurang lebih 30
    menit.
7. Setelah dikukus selama 30 menit, air yang tersisia didalam panci dibuang,
    kemudian panci yang tinggal berisikan biji Saga ditaruh kembali di atas  
    kompor sambil diiaduk-aduk supaya jangan sampai hangus. Proses ini
    dilakukan untuk mengeringkan biji Saga pohon.
8.   Biji Saga pohon dituangkan ke wadah yang memudahkan untuk menjadi
      dingin.
9.   Setelah dingin, ragi tempe sebanyak 2 gram ditaburkan dan aduk rata.
10. Menyiapkan plastik dengan ukuran sesuai selera kemudian biji Saga
      pohon dimasukkan kedalam plastik hingga ketebalan kira-kira 2-3 cm.
11. Menutup plastik, dapat menggunakan api lilin untuk menutup plastik.
12. Plastik yang telah berisi biji Saga pohon dilubangi dengan menggunakan
      pisau kira-kira 8 lubang untuk setiap sisi atas dan sisi bawah.
13. Tempe disimpan didalam lemari dengan mempergunakan lemari dapur.

      Alas yang dipakai untuk menyimpan adalah rak lemari yang diganjal
      bagian bawahnya, sehingga ada sirkulasi udara.
14. Tempe didiamkan kurang lebih selama 36 jam. Untuk diudara dingin,
       tempe kadang dibalut dengan handuk, agar lebih hangat sebelum  
       dimasukkan ke dalam lemari.
15. Setelah 36 jam, tempe siap diolah.

3.2. Perbandingan Biji Saga Pohon dan Kedelai
       Adapun perbandingan biji saga pohon dan kedelai adalah sebagai berikut :
No.
Biji
Protein (%)
Air (%)
Karbohidrat (%)
1.
Kedelai
34,9
8,0
34,8
2.
Biji saga pohon
48,2
9,1
10,0
Tabel 4.1 Perbandingan biji saga pohon dan kedelai
   Dengan mengetahui perbandingan protein bahwa biji pohon saga lebih memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dari pada kedelai. Maka dari pada itu pembuatan tempe berbahan dasar biji saga pohon mampu untuk memenuhi kebutuhan protein di Indonesia.
Kelebihan tempe Saga dibandingkan tempe dari kedelai adalah sebagai berikut:
a. Tempe dari biji Saga pohon lebih lembut daripada tempe dari kedelai.
b. Tempe Saga tidak cepat menjadi tempe busuk dan dapat disimpan selama 2
     minggu di dalam lemari es.
c. Daya tahan biji Saga pohon jauh lebih kuat dan tahan lama dari biji kedelai  
     karena biji Saga pohon dilindungi oleh kulit yang keras dan kedap air.



BAB V
PENUTUP

4.1. Simpulan
Berdasarkan data-data dan uraian pembahasan pada BAB IV, maka yang dapat disimpulkan adalah :
1.    Pembuatan tempe dari biji saga pohon  mampu untuk memenuhi kebutuhan
     akan proten di Indonesia.
2.    Cara pembuatan tempe dari biji saga pohon yang telah dibahas di BAB IV
     dapat disimpulkan bahwa cara pembuatannya berbeda dengan pembuatan
     tempe secara umum karena biji saga memiliki kulit yang keras sehingga
     membutuhkan proses perendaman yang lama.
4.2. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan dari hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Sebaiknya pembudidayaan Saga pohon (Adenanthera pavonina) di Indonesia
    lebih ditingkatkan karena Saga pohon dapat dijadikan bahan alternatif           
    pembuatan tempe yang kandungan proteinnya tidak kalah dengan kedelai.
2Sebaiknya tempe berbahan dasar biji saga diproduksi agar kebutuhan protein   
    di Indonesia terpenuhi.


DAFTAR PUSTAKA
Syarief, R. ; dkk .1999. Wacana Tempe Indonesia. Surabaya: Universitas Katolik
Widya Mandala
Arora, Libero Ajello .1991.Handbook of Applied Mycology: Foods and Feeds, Volume 3.
Norman, F. Haard .1991.Fermented Cereals. : A Global Perspective
Tanpa nama.2009.Tempe.(diakses 11 Mei 2009 http://id.wikipedia.org/wiki/Tempe)
Tanpa nama.2009.Saga Pohon.(diakses 11 Mei 2009 http://id.wikipedia.org/wiki/Saga_pohon)
Tanpa nama.2009.Ragi.(diakses 11 Mei 2009 http://id.wikipedia.org/wiki/Ragi)
Isi alamat email anda di bawah ini lalu klik langganan dan anda akan otomatis menerima email update terbaru artikel dari saya gratis, Trima Kasih !